ยท Davidson Rafael K.N. ยท Linux ยท 2 min read
Membuat Tool Otomatisasi di Linux dari Nol
Panduan lengkap membangun command-line tool di Linux dari nol. Bahas pemilihan bahasa, struktur proyek, sampai distribusi akhir.
Pendahuluan
Banyak task di Linux bisa diotomatisasi untuk menghemat waktu, meningkatkan akurasi, dan mengurangi repetisi. Artikel ini membahas bagaimana kamu bisa membuat command-line tool sendiri โ mulai dari memilih bahasa (Bash, Python, atau C), menyusun struktur proyek, hingga menjadikannya executable yang siap dipakai (atau bahkan didistribusikan).
1. Memilih Bahasa yang Tepat
Bash
Cocok untuk automasi ringan dan cepat.
#!/bin/bash
for file in *.txt; do
echo "Memproses $file"
# proses file
donePython
Pas untuk task yang lebih kompleks atau perlu integrasi API.
import os
for file in os.listdir("."):
if file.endswith(".txt"):
print("Memproses", file)C
Gunakan kalau performa atau level akses OS rendah jadi prioritas.
#include <stdio.h>
#include <dirent.h>
int main() {
DIR *d = opendir(".");
struct dirent *dir;
while ((dir = readdir(d)) != NULL) {
if (strstr(dir->d_name, ".txt")) {
printf("Memproses %s\n", dir->d_name);
}
}
closedir(d);
return 0;
}2. Struktur Proyek
Contoh struktur sederhana:
mytool/
โโโ main.sh / main.py / main.c
โโโ README.md
โโโ LICENSE
โโโ bin/ (opsional, hasil build)3. Menjadikan Tool-mu Executable
Bash & Python
chmod +x main.sh
./main.shC
gcc main.c -o mytool
./mytool4. Distribusi
- Upload ke GitHub dengan README.
- Gunakan
curl | bashscript untuk installer. - Buat package
.debatau.rpmjika perlu.
5. Studi Kasus: Backup Otomatis
Bash script untuk backup direktori ke folder arsip:
#!/bin/bash
SRC="$1"
DST="$HOME/backup-$(date +%F).tar.gz"
tar -czf "$DST" "$SRC"
echo "Backup selesai: $DST"Penutup
Dengan sedikit setup, kamu bisa bikin tool sendiri yang powerful dan efisien. Cukup dimulai dari kebutuhan sederhana, lalu berkembang.
Tertarik bahasan lanjutan seperti cron job, systemd service, atau build pipeline? Stay tuned!